Risiko Kedaulatan Digital di Balik Kesepakatan Perdagangan RI-AS
Masalah keamanan data pribadi kembali menjadi sorotan di Tanah Air. Setelah masalah kebocoran data, kali ini sorotan publik mengarah pada…
Di era digital, jutaan artikel, video, unggahan media sosial dan siaran berita terbit setiap hari. Organisasi, pemerintah dan perusahaan tidak bisa lagi mengandalkan intuisi untuk memahami apa yang terjadi di ruang publik. Mereka membutuhkan alat yang dapat secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai kanal sehingga dapat menilai persepsi publik, merespons isu dengan cepat dan membuat keputusan yang berbasis data. Inilah peran media monitoring.
Menurut materi kajian Intro to Public Relations dari Fiveable, media monitoring adalah proses sistematis untuk melacak dan menganalisis pemberitaan media yang berkaitan dengan organisasi, pesaing atau isu tertentu. Praktik ini membantu organisasi memahami sentimen publik, menilai efektivitas strategi komunikasi dan mengelola citra publik di tengah arus informasi yang bergerak sangat cepat.
Artikel dari AKCG Public Relations Counselors menjelaskan bahwa media monitoring mencakup segala tindakan untuk melacak penyebutan organisasi, industri atau topik tertentu di berbagai kanal seperti siaran televisi, surat kabar, portal daring, media sosial hingga situs ulasan. Aktivitas tersebut memungkinkan tim humas menilai kuantitas, kualitas, jenis, nada dan jangkauan pemberitaan, serta mengetahui siapa saja yang berbicara tentang organisasi mereka, apa yang dikatakan dan kapan percakapan tersebut terjadi.
Media monitoring mencakup pelacakan pada media tradisional (televisi, radio, cetak) dan digital. Sementara social media monitoring berfokus pada media sosial seperti X/Twitter, Instagram, TikTok, LinkedIn, YouTube, Threads atau forum daring. Tujuannya mendengarkan percakapan konsumen, mengukur sentimen dan mengidentifikasi tren secara langsung. Pemantauan media sosial dianggap bagian dari media monitoring, tetapi memerlukan kecepatan respons yang lebih tinggi dan teknik analisis percakapan untuk mendeteksi emosi, sentimen serta jaringan pengaruh.
Media monitoring bukan sekadar mengumpulkan artikel, tetapi menyediakan wawasan yang dapat mengarahkan strategi bisnis dan komunikasi. Sumber Fiveable merangkum beberapa manfaat kunci:
AKCG menambahkan bahwa media monitoring memberi jendela terhadap persepsi publik saat terjadi krisis; dengan melacak penyebutan organisasi, tim humas dapat melihat bagaimana audiens merespons pesan mereka dan mengantisipasi eskalasi isu. Pengawasan yang konsisten membantu menetapkan baseline “buzz” sehingga lonjakan tiba‑tiba bisa menjadi tanda awal krisis dan membutuhkan respons yang taktis. Selain itu, media monitoring memungkinkan tim krisis memprioritaskan komunikasi kepada audiens kunci, memahami tema dan pesan yang dibicarakan figur publik, serta menyesuaikan strategi komunikasi untuk mengurangi kerusakan reputasi.
Dalam konteks humas, pemantauan media memperkuat media relations dan thought leadership. AKCG mencatat bahwa analisis media membantu agensi mengidentifikasi tren industri, memilih kanal yang tepat (TV, artikel opini, Instagram, dll.) dan menilai kinerja kampanye melalui ukuran seperti interaksi, jangkauan, dan sentimen. Dengan memahami lanskap media, organisasi dapat menyesuaikan pesan dan strategi mereka untuk mencapai audiens yang tepat.
Secara umum, media monitoring dilakukan melalui beberapa tahap:
Di Indonesia, media monitoring menjadi pilar penting bagi departemen humas, lembaga pemerintah, perusahaan rintisan hingga badan riset. Lembaga humas menggunakan pemantauan media untuk mengukur keberhasilan kampanye kehumasan, merumuskan kebijakan komunikasi dan mendeteksi isu sensitif sejak dini. Pemerintah memanfaatkan pemantauan media untuk mengetahui sentimen publik terhadap kebijakan dan mengantisipasi protes sebelum berkembang menjadi krisis. Perusahaan swasta juga menggunakan pemantauan media untuk mengetahui tren pasar, mempelajari aktivitas pesaing serta memahami kebutuhan konsumen.
Dengan perkembangan literasi digital di Indonesia, media monitoring kini mencakup pemantauan percakapan di media sosial. Isu yang viral di X/Twitter atau tren hashtag di TikTok seringkali menjadi indikator awal perubahan opini publik. Oleh karena itu, alat yang mampu memantau berbagai kanal – dari televisi nasional, portal berita daerah hingga media sosial – sangat dibutuhkan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang intelijen media, Binokular Media Utama menyediakan rangkaian layanan pemantauan yang disesuaikan dengan kebutuhan klien di Indonesia:
Bino Premium adalah layanan media monitoring menyeluruh yang menyediakan laporan kuantitatif dan dashboard yang dapat disesuaikan sepenuhnya. Klien dapat menentukan kata kunci, media target, periode pemantauan dan tampilan dashboard. Laporan Bino Premium mencakup statistik penyebutan, share of voice, analisis tone positif/negatif, ranking media, serta wawasan kompetitor. Fitur kustomisasi memungkinkan perusahaan memilih format laporan (PDF, Excel, atau dashboard daring) sesuai kebutuhan internal.
Newstensity adalah layanan pemantauan media berbasis dashboard untuk organisasi yang mengutamakan kemudahan visualisasi. Sistem ini menyajikan data kuantitatif dan grafik interaktif yang memudahkan pengguna dalam memantau penyebutan di media massa, televisi dan portal daring. Hasilnya ditampilkan dalam dashboard yang intuitif sehingga tim komunikasi dapat dengan cepat menangkap pola pemberitaan, tren isu dan pergeseran sentimen dari waktu ke waktu.
Socindex adalah layanan social media monitoring yang memantau percakapan di media sosial seperti X/Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, forum daring dan blog. Layanan ini menyediakan laporan kuantitatif dengan fitur kustom report, termasuk analisis trending topic, top influencers, sentiment analysis dan visualisasi jaringan percakapan. Dengan Socindex, perusahaan dapat mendengarkan suara konsumen, mengidentifikasi peluang kolaborasi dengan kreator, serta mengelola reputasi digital.
Jangkara merupakan layanan analisis kualitatif yang menggunakan data dari Newstensity dan Socindex untuk menyusun laporan mendalam. Tim analis Jangkara membaca dan menafsirkan pemberitaan dan percakapan, menggali narasi yang berkembang serta memberikan rekomendasi strategi komunikasi. Jangkara cocok bagi organisasi yang membutuhkan wawasan strategis di balik angka seperti memahami sebab‑akibat perubahan sentimen, menganalisis framing berita atau mengevaluasi dampak kebijakan.
Polmetrik adalah solusi media monitoring yang dirancang khusus untuk kebutuhan politik. Alat ini membantu partai atau organisasi politik mengurai data digital yang tak terstruktur seperti pemberitaan daring, percakapan di media sosial dan interaksi publik untuk menemukan tokoh politik yang potensial. Polmetrik menyediakan gambaran menyeluruh tentang bagaimana seorang politisi berinteraksi dengan audiens, isu apa yang sering ia angkat, dan bagaimana respon publik terhadapnya. Dengan demikian, partai dapat memantau dan mengukur efektivitas kampanye serta citra para kader atau kandidat secara real‑time. Selain itu, Polmetrik memungkinkan perbandingan performa politisi antar partai: menganalisis popularitas pesaing, topik yang mereka angkat, serta reaksi publik, sehingga membantu merumuskan strategi yang lebih tajam dan berbasis data. Layanan ini menjembatani data digital yang tersebar dengan keputusan politik yang strategis, memastikan pemilihan tokoh tidak lagi berbasis intuisi semata, tetapi didukung bukti kuat dari pemantauan media.
Media monitoring merupakan fondasi utama bagi strategi komunikasi di era digital. Sumber-sumber akademik dan praktisi menunjukkan bahwa pemantauan sistematis atas pemberitaan dan percakapan publik memungkinkan organisasi memahami sentimen, menganalisis pesaing, mendeteksi tren dan mengambil keputusan yang berbasis data. Dalam konteks krisis, pemantauan yang konsisten menjadi alarm dini untuk mengantisipasi eskalasi isu dan membantu tim humas merancang respons yang tepat. Dengan meningkatnya volume data dan kompleksitas media sosial, organisasi memerlukan layanan yang komprehensif dan dapat disesuaikan. Binokular Media Utama melalui layanan Bino Premium, Newstensity, Socindex, Polmetrik dan Jangkara menawarkan solusi lengkap untuk pemantauan media dan analisis percakapan di Indonesia. Dengan memilih layanan yang tepat dan memanfaatkan laporan secara strategis, perusahaan dan lembaga dapat menjaga reputasi, menangkap peluang, dan tetap relevan dalam lanskap komunikasi yang terus berubah.
Penulis: Daniel Laksono, Ilustrasi: Aan K. Riyadi
Masalah keamanan data pribadi kembali menjadi sorotan di Tanah Air. Setelah masalah kebocoran data, kali ini sorotan publik mengarah pada…
Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan pentingnya keberlanjutan telah mengubah cara perusahaan dan investor melihat kinerja bisnis. Lingkungan hidup yang…
Di siang hari yang cukup terik pada Jumat, 18 Juli 2025, Thomas Trikasih Lembong atau akrab disapa Tom Lembong memasuki…
Olah raga pacu jalur belum lama ini menjadi viral dan dikenal masyarakat luas baik di Indonesia maupun luar negeri dalam…
Dalam satu dekade terakhir, peta ekonomi dunia mengalami pergeseran tajam. Blok negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS —yakni Brazil, Rusia,…
Selama kurun waktu dua minggu terakhir, topik Robodog dan Humanoid Polri cukup masif diberitakan baik media cetak, online maupun elektronik….
Pesawat Susi Air tipe Pilatus Porter terbakar di landasan Paro, Nduga, 7 Februari 2023. Dalam hitungan jam, Tentara Pembebasan Nasional…
Kerja sama antara Kejaksaan Agung (Kejagung) dan empat operator telekomunikasi yang baru saja diteken memicu perdebatan publik. Kerja sama tersebut…
Kecerdasan buatan (AI) lahir dari mimpi menciptakan mesin yang mampu meniru pemikiran manusia. Dimulai dari Turing Test yang diperkenalkan Alan…
Musim gugur fintech di Indonesia tampaknya masih belum berakhir. Teranyar, PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia atau lebih dikenal sebagai Akseleran…