Jalan Terjal Purbaya Menjegal Impor Pakaian Bekas Ilegal
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan sikap tanpa kompromi pemerintah terhadap impor ilegal pakaian bekas yang dinilai merugikan negara. Ia…
Gus Elham Yahya Luqman, pendakwah muda asal Kediri, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial sejak awal November 2025 setelah terangkatnya kembali video lama yang menunjukkan dirinya mencium seorang anak di panggung pengajian. Tindakan ini memicu gelombang reaksi masyarakat yang mayoritas berupa kecaman karena dinilai tidak pantas dan berpotensi melanggar undang-undang serta norma yang berlaku. Di berbagai media sosial, reaksi warganet mencerminkan kekhawatiran atas child grooming dan etika Gus Elham sebagai pendakwah
Gus Elham pun telah meminta maaf kepada publik pada 11 November 2025 dan mengulangi permohonan maafnya pada 12 November dengan tampilan lesu, mengakui kekhilafan sambil berjanji tidak mengulangi. Namun, desakan proses hukum tetap kuat dari masyarakat dan institusi.


Berdasar pantauan kami terkait kasus tersebut menggunakan Socindex (pada kanal Twitter/X, Facebook, Instagram, TikTok, dan Youtube), didapati jumlah percakapan yang cukup masif terkait Gus Elham, yaitu sekitar 68.791 percakapan. Pantauan kami tersebut dimulai dari tanggal 1 November hingga 19 November 2025 dengan beberapa keyword seperti “Gus Elham, Gus Ilham, #GusElham, #GusIlham”.

Topik tersebut juga mendapatkan angka sebaran audience yang sangat besar, yaitu sejumlah 345.878.574 dengan total engagement sebesar 172.531.099. Berdasar data di atas, tentunya topik terkait Gus Elham itu merupakan topik yang sangat masif diperbincangkan dalam bulan ini.
Video rekaman lama yang kembali mencuat, menampilkan Gus Elham menggendong dan mencium anak-anak perempuan dengan cara yang dianggap berlebihan, ditambah lagi dengan posisinya yang sedang berada di depan umum dan di hadapan orang tua. Keluarga menyatakan bahwa pernah menegur Gus Elham sebelumnya. Gus Elham pun menyatakan bahwa tindakannya itu karena rasa “gemas” atau kasih sayang. Namun, warganet menilai ini sebagai grooming behaviour yang berbahaya karena anak di bawah umur belum memahami consent.


Berbagai reaksi warganet di media sosial tentu saja mengecam potensi pelecehan anak serta dampaknya pada citra Islam. Banyak yang menyerukan tindakan hukum harus dilakukan kepada Gus Elham, menyebutnya “pedofilia”, atau dan mengaitkan dengan isu lebih luas seperti pencabulan. Kritik terhadap kasus serupa di kalangan pendakwah juga sedikit disinggung.


Di sisi lain, pihak yang melakukan pembelaan terhadap Gus Elham pun muncul, termasuk yang mengkorelasikannya dengan konteks budaya “ciuman barokah” di pesantren NU, di mana ciuman dianggap berkah spiritual. Beberapa warganet lainnya berargumen bahwa orang tua yang hadir di sana tidak melayangkan protes.


PBNU melalui Rais Aam KH Miftachul Akhyar mengecam dan menuntut untuk diadakan proses hukum terhadap Gus Elham, serta mendorong pembuatan satgas pencegahan dan standarisasi etika dai via LD PBNU.


Sementara itu, KPAI menganggap kasus tersebut melanggar UU Perlindungan Anak dan TPKS dan mendesak Kemenag untuk melakukan pembinaan kepada penceramah. Menteri PPPA Arifah Fauzi juga soroti risiko grooming dan menyatakan bahwa tindakan tersebut bukan merupakan bentuk kasih sayang. Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafii minta pengawasan ketat terkait kasus tersebut karena dianggap bertentangan dengan prinsip pesantren ramah anak. Di sisi lain, Menteri Agama Nasaruddin Umar berencana untuk meningkatkan pengawasan dalam kegiatan dakwah. Komisi VIII DPR juga mendorong Kemenag untuk menata ulang etika dakwah. Tokoh lainnya seperti Susi Pudjiastuti pun mendesak Kapolri untuk mengusut Gus Elham. Selain itu, MUI turut ikut menyoroti kasus ini.


Kasus ini merupakan edukasi dari pentingnya perlindungan anak di ruang agama. Jangan sampai kegiatan keagamaan menimbulkan trauma jangka panjang dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap pendakwah. Salah satu dampak positif dari kasus ini yaitu terdorongnya segala elemen masyarakat untuk berdiskusi terkait etika dakwah dan dari kasus ini pun dapat menimbulkan pengawasan yang ketat terhadap tindakan-tindakan yang berpotensi sebagai pelecehan seksual.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan sikap tanpa kompromi pemerintah terhadap impor ilegal pakaian bekas yang dinilai merugikan negara. Ia…
Sebulan terakhir, para elite politik, ekonom, dan masyarakat Indonesia dikejutkan dengan pernyataan dari Menteri Keuangan Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa yang…
Selasa, 18 November 2025, dunia heboh. Layanan Internet yang menjadi tulang punggung koneksi dunia tumbang sebagian. Termasuk Binokular sebagai penyedia…
Siapa sangka sebuah candaan sederhana bisa berujung jadi drama di media sosial? Semua bermula dari unggahan yang membandingkan wajah RM…
Peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 tampaknya menjadi momen yang agak spesial dibanding pada tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana tidak? Dari 40-an nama…
Menggunakan sedan Mercedes-Benz E-Class E300 Coupe miliknya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan kunjungan ke pabrik milik Danone Aqua di…
Tanggal 20 Oktober 2025 menandai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan Kabinet Merah…
Bagaimana jika makanan yang selama ini kita anggap aman ternyata membawa ancaman tak kasatmata? Di tengah panasnya isu makan bergizi…
Siang itu, sebuah nomor berdering di ponsel Purbaya Yudhi Sadewa yang masih menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Lewat…
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan implementasi solusi dua negara (two-state solution). Hal…