Bapak Michael Kusuma Head Of Investor Relations Sampoerna Agro
“Binokular mempermudah kami dalam memperoleh akses informasi/berita yang up-to-date. Laporan monitoringnya cukup komprehensif dan customizable serta fiturnya sangat berguna seperti news archive searching. Ragam layanan memungkinkan setiap personnel dengan tingkat mobilitas yang cukup tinggi untuk mengakses website/newletters/sms alert”
Bapak Arif Haryanto Corporate Communication Department PT Angkasa Pura I (Persero)
“Binokular adalah sebuah solusi cerdas! Memantau media yang tersebar di 13 daerah di kawasan tengah hingga timur Indonesia dimana bandara Angkasa Pura I berada menjadi mudah dan cepat dengan Binokular. Tingkat akurasi dan relevansi berita yang di-capture patut diacungi jempol. Fasilitas web service Binokular yang lengkap dan user friendly menjadikan pencarian dokumentasi berita menjadi lebih mudah. Binokular juga membantu kami dalam merespon dengan cepat setiap berita negatif yang muncul dengan layanan SMS alert-nya. Salut untuk semua inovasi ini, Binokular!”
Ibu Miranti Hadisusilo Corporate Secretary & Legal Director PT Matahari Department Store Tbk
“Binokular sangat membantu kami dalam melakukan media monitoring, baik untuk berita berkaitan dengan perusahaan, industri dan kompetitor. Informasi up to date itu perlu untuk melakukan analisa pasar dan dapat segera melakukan respon apabila dibutuhkan.”
Bapak Eko Harmonsyah PSHM Bank Indonesia
“Pekerjaan monitoring media menjadi lebih mudah dengan Binokular. Informasi yang diperlukan bisa dicari dengan cepat dan akurat dengan search engine-nya. Tampilan juga cukup user-friendly. Tapi yang paling penting adalah layanan yang responsif dan proaktif dari jajaran Binokular sangat membantu.”
Jakarta— Dalam semarak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 kemerdekaan, Indonesia berdiri di persimpangan antara sejarah dan masa depan. Di layar kaca, halaman surat kabar, hingga percakapan media sosial, terjalin cerita-cerita tentang pemimpin yang memanggil, kementerian yang bekerja, dan isu-isu yang menguji kesatuan bangsa. Media massa menjadi panggung besar di mana kebijakan, tokoh, dan peristiwa tampil ke hadapan rakyat. Sementara media sosial adalah ruang tak berpagar, tempat suara warganet bergema bebasꟷkadang berupa pujian, kadang pula mengkritik dan menyindir dengan simbol dalam trend budaya pop.
Menggunakan alat kerja big data analytics, PT Binokular Media Utama (“Binokular”) menelusuri aliran informasi yang diproduksi media massa (pers) dan percakapan publik di media sosial. Selama rentang waktu 10 Juli hingga 15 Agustus 2025, riset ini memetakan sorotan berita dan dengungan social media, merangkumnya ke dalam potret delapan isu dominan, delapan suara tokoh yang paling bergema dan sepuluh kementerian serta entitas yang paling banyak menyita atensi.
Satu Peristiwa, Dua Wajah: dari Ruang Berita Hingga ke Lini Masa
Baik media massa maupun media sosial menempatkan isu Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Kristiyanto sebagai salah satu puncak perhatian. Berada di urutan kedua sebagai isu terpopuler di media massa, peristiwa tersebut terbit sebanyak 14.669 berita di media massa dan meledak dalam 365.058 percakapan sekaligus berada di posisi pertama sebagai isu terpopuler di media sosial dengan 247.918.150 engagement.
Selanjutnya, perhatian publik terarah pada isu Kisruh Bupati dengan Warganya Soal PBB P-2. Minim eksposur liputan di media massa dengan 9.310 berita dan menempati urutan kesepuluh isu terpopuler, peristiwa itu justru panas dibicangkan netizen di social media dengan 378.220 percakapan dan 360.501.065 egagement sekaligus mencatatkan dirinya sebagai isu terpopuler kedua di medsos. Isu ini semakin viral dan memuncak pada 13 Agustus 2025, ketika masyarakat menggelar demo di Alun-alun Kabupaten Pati. Aksi tersebut menghasilkan kesepakatan dengan DPRD Kabupaten Pati untuk memproses pemakzulan Bupati.
Topik Bendera One Piece juga unik. Menempati urutan ketujuh dalam top 8 isu populer di media massa dengan 9.926 berita, fenomena ini justru dibincangkan secara signifikan dalam 379.868 percakapan di media sosial yang mencatat 19.010.833 engagement. Di media massa, isu ini hadir sebagai berita hiburan dengan sedikit sentuhan narasi politik oleh pejabat dan politisi menjelang peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Namun dalam dengungan warganet ia menjelma simbol perlawanan terhadap ketidakadilan, isu ini menjadi isu terpopuler ketiga di beranda social media.
Perhatian publik juga tertuju pada topik PPATK Blokir Rekening Dorman. Sebanyak 11.101 berita membahas isu tersebut; menempatkannya sebagai isu terpopuler keenam di media massa. Sementara media sosial menghadirkan cerita berbeda; di mana isu ini dibincangkan sebanyak 154.591 talks dan mencatat 121.664.414 engagement sekaligus menempatkannya sebagai isu terpopuler ketiga di jagat digital.
Di media massa, isu ini dibingkai sebagai kebijakan untuk mencegah pencucian uang, penipuan daring dan pendanaan terorisme. Namun respon publik di media sosial cenderung bernada khawatir apabila kebijakan tersebut salah sasaran sekaligus menuntut mekanisme pemblokiran yang tepat.
Isu lainnya, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 juga ikut disorot. Di media massa, sebanyak 12.932 berita diterbitkan sekaligus menjadikannya isu terpopuler keempat. Sedangkan di media sosial, event GIIAS merupakan isu terpopuler keenam, dengan 62.212 percakapan dan 21.798.144 engagement. Media massa dominan mengambil angle terkait angka pengunjung, inovasi kendaraan listrik dan partisipasi merek global. Sementara di media sosial, warganet membicarakan produk dan tren Electric Vehicle (EV).
Vice President Operation Binokular Big Data Analytics Ridho Marpaung menegaskan bahwa kelima isu di atas menggambarkan apa yang menjadi atensi publik selama periode monitoring 10 Juli hingga 15 Agustus 2025 dengan empat isu besar untuk mendapatkan atensi khusus.
“Lima isu besar tersebut adalah gambaran fenomena sosial yang ada di masyarakat. Abolisi Tom Lembong, Kisruh Bupati Dengan Warganya Soal PBB P-2, Bendera One Piece, PPATK Blokir Rekening Dormant, dan event GIIAS 2025, menggambarkan atensi publik pada isu-isu yang berhubungan dengan penegakan hukum, keadilan dan faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Media massa membangun framing kebijakan negara sedangkan media sosial membentuk framing skeptis dan kritis. Tanpa penjelasan transparan, opini negatif di media sosial berpotensi mendominasi,” kata Ridho.
Meskipun demikian, lanjut Ridho, hal tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab semua warga negara. Bagi Ridho, isu seperti Bendera One Piece misalnya, mestinya dapat diperhatikan sebagai masukan kritis sebagian masyarakat akan persoalan penegakan hukum, keadilan dan kesejahteraan.
Ridho melanjutkan, berdasarkan hasil monitoring, RI 1 (Presiden Prabowo) dan RI 2 (Wakil Presiden Gibran) selalu menjadi narasumber utama. Terdapat juga Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) yang menunjukkan bahwa Jokowi masih menunjukkan keberpihakannya dalam beberapa isu baik hukum dan politik.
“Mari semua pihak dengan arahan yang ada di pemerintahan Prabowo-Gibran, kita mau terus bersama-sama berjalan dalam kebenaran, dalam keadilan, dan dalam visi yang sudah tertuang pada UUD 945 dan perubahannya dan hal-hal yang digariskan dalam Pancasila,” tandasnya.
Selain isu negatif atau yang mengamplifikasi sentimen negatif publik di media sosial, Ridho menyebut, terdapat juga isu lain yang justru diapresiasi publik di antaranya yang paling dominan pada periode ini, yakni event GIIAS 2025.
“Kita berharap industri kreatif termasuk event, industri otomotif dan industri lainnya terus berkembang demi mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Hal ini tentu bagus jika direspon sebagai peluang yang baik oleh masyarakat dan pemerintah. Hal yang sama juga muncul di media sosial di mana entitas yang populer mencakup bukan hanya entitas pemerintah (Badan Usaha Milik Negara/BUMN) melainkan juga entitas swasta. Hal ini tentunya menjadi catatan tersendiri bahwa keberdaan mereka menjadi perhatian besar. Temuan ini juga dapat menjadi masukan yang baik dan positif agar BUMN dan swasta bisa semakin berdampak dan berkontribusi besar bagi masyarakat,” tutup Ridho.
Yang Direkam Media, Yang Luput dari Atensi Netizen
Secara umum, dari antara beragam isu yang datang dan pergi, satu arus besar menonjol di media massa namun kurang bergema di social media: Prabowo Panggil Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke Istana Kepresidenan” pada 30 Juli 2025. Pertemuan pada akhir Juli itu membahas satu hal sederhana namun krusial: beras—makanan pokok rakyat—dan pelanggaran standar mutu yang mengancam kepercayaan publik. Dari Istana, keluar pesan tegas: hukum harus tegak, kualitas pangan harus terjaga.
Hal serupa juga tampak dalam sorotan media pada “Upacara Kehormatan Militer” di Lapangan Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, pada 10 Agustus 2025. Peristiwa tersebut tercatat sebagai isu terpopuler ketiga di media massa di mana jurnalis mengambil angle terkait Presiden Prabowo melantik Wakil Panglima TNI, panglima pasukan elite TNI, dan sekaligus mengukuhkan enam Kodam baru. Upacara yang memadukan penghormatan, pelantikan, dan pengukuhan ini seperti menegaskan bahwa kekuatan pertahanan negara tak hanya terletak pada senjata, tapi juga pada simbol, tradisi, dan regenerasi kepemimpinan.
“Meskipun demikian, gaung kedua isu di atas kurang bergema di media sosial dibanding isu-isu hiburan seperti Aura Farming dan GIIAS 2025,” kata Manajer News Big Data Analytics Binokular, Nicko Mardiansyah.
Tokoh Politik Mendominasi Berita
Dari sisi tokoh, Presiden Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling banyak dikutip media yakni 197.784 statement. Pernyataan Presiden Prabowo terkait empat isu utama—pertemuan dengan Kapolri dan Mentan, kebijakan abolisi dan amnesti, upacara kehormatan militer, serta kunjungan ke Jawa Barat—mendominasi publikasi.
Tokoh lain yang menonjol dalam Top 8 Newsmakers antara lain Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi sebanyak 39.784 statement. Pernyataan Jokowi dikutip media massa dalam hubungannya dengan isu Abolisi Tom Lembong dan Amesti Hasto Kristiyanto, Penyidik Sita Ijazah Jokowi, dan Prabowo Kunjungi Jokowi.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencatat 22.338 kutipan yang didorong oleh publikasi media terkait Gibran Menjadi Plt. Presiden, Tuntutan Pemakzulan Wapres Gibran, dan Gibran Dimandatkan Mengurus Papua.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mencatat 20.257 statement terutama karena diulas oleh media massa dalam isu Bentrok Timnas U-23 Indonesia versus Timnas U-23 Malaysia dalam Laga Semifinal Piala ASEAN Mandiri Cup U-23 (Piala AFF U-23). Selain itu, statement Erick juga dikutip media dalam laga Timnas Indonesia Kontra Timnas Jepang.
Mantan Kepala BKPM Thomas Lembong mencatat sebanyak 18.841 statement di media massa terkait isu Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Kristiyanto dengan angle lain di antaranya jalannya persidangan vonis dan rencana Tom ajukan banding.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo mencatat sebanyak 18.551 statement di antaranya terkait isu utama Prabowo Panggil Kapolri dan Mentan. Pernyataan Kapolri Sigit juga muncul dalam isu Rapat Prabowo-Kapolri-BIN, dan isu Pelantikan Perwira TNI-Polri.
Sebanyak 17.091 pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikutip media massa dalam isu Nota Keuangan RAPBN 2026, Laporan dan Proyeksi Defisit APBN 2026.
Terakhir, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mencatatkan sebanyak 16.256 statement yang dikutip media massa dalam isu Impor Migas AS, Perbedaan Data KESDM dan SKK Migas, dan isu Program Swasembada Energi.
Wajah Kementerian di Media Massa
Lampu sorot media massa memantau kementerian dengan cahaya yang kadang memuji dan kadang menghakimi. Sementara di ruang maya media sosial, gaung mereka terdengar lebih samar, lebih sering muncul lewat gema kebijakan daripada penyebutan nama.
Dari total 48 kementerian, Top 10 Kementerian yang paling banyak diberitakan oleh media massa dipimpin oleh Kementerian Keuangan dengan 50.460 berita. Tiga isu utama yang dibahas media berhubungan dengan pajak e-commerce baru, polemik tarif AS, dan nota keuangan RAPBN 2026. Sementara itu, berada di posisi kedua dengan 41.928 berita, Kementerian Agama tampil dengan beban yang berat karena pemberitaan kasus Korupsi Haji dan ASN Kemenag diduga terlibat terorisme.
Selanjutnya, Kementerian ESDM berada di posisi ketiga dengan 41.246 berita, didorong oleh agenda menjadikan Indonesia sebagai pemimpin ekosistem baterai global. Isu lain yang mendorong SoV pemberitaan Kemen ESDM yakni Izin Operasi Sumur Minyak Raktar dan Program Mandatori Biodiesel B50 Dimulai Tahun 2026.
Berada di posisi keempat, Kementerian Luar Negeri tampil di 33.798 berita, hadir dengan angle dominan terkait berita duka kematian diplomat muda Arya Daru. Tidak berhenti di situ, isu Polemik Nama Blok Ambalat dan isu Rencana Indonesia Merawat Warga Gaza di Pulau Galang juga ikut disorot pers.
Kementerian Perdagangan tampil di 32.648 berita sekaligus menduduki posisi kementerian terpopuler kelima. Tiga isu penyumbang SoV (Share of Voice) Kemendag di antaranya Kemendag Perkuat Pertumbuhan UMKM, Langkah Kemendag Meredam Efek Tarif Trump, dan Abolisi Tom Lembong.
Urutan keenam ditempati oleh Kementerian Sosial sebanyak 32.390 berita dengan isu utama terkait Penyelewengan Dana Bansos untuk Judi Online dan Fasilitas Laptop Siswa Sekolah Rakyat. Selanjutnya, Kementerian BUMN diurutan ketujuh tercatat dalam sebanyak 29.254 berita berhubungan dengan Sistem Digital Koperasi Desa Merah Putih, Garuda Indonesia Akan Borong 50 Boeing 777 dan Polemik Wakil Menteri Rangkap Jabatan Komisaris BUMN.
Kementerian Kesehatan tampil di urutan kedelapan dengan capaian publikasi sebanyak 28.976 berita karena didorong oleh isu Cek Kesehatan Gratis untuk Sekolah Rakyat, Penanganan TBC, dan Dugaan Suap RSUD Kolaka Timur. Urutan kesembilan ditempati oleh Kementerian Dalam Negeri sebanyak 27.807 berita dengan tiga isu utama terkait Rapat Konsolidasi APKASI, Bimtek Menjahit, dan Gerakan 10 Juta Bendera.
Terakhir, Kementerian Pertanian disorot dalam sebanyak 25.282 berita yang mengakat isu dominan terkait Kasus Beras Oplosan sekaligus terhubung dengan isu utama media massa pada periode ini yakni Presiden Prabowo Panggil Kapolri-Mentan. Selain itu, Kementan juga disorot dalam pemberitaan mengenai Klaim Presiden Prabowo bahwa Produksi Pangan Indonesia Tertinggi Sepanjang Sejarah dan isu Sosialisasi Juknis Baru Pupuk Bersubsidi.
Mengomentari keseluruhan data di atas, Manajer News Big Data Analytics Binokular, Nicko Mardiansyah menginfomasikan bahwa dari keenam isu terpopuler di media massa dan media sosial, isu Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto diulas secara berbeda.
“Di media massa, isu itu diberitakan dalam konteks keputusan politik sekaligus menjadi simbol bahwa rekonsiliasi bisa berjalan beriringan dengan penegakan hukum, demi kepentingan bangsa dan persaudaraan yang tak boleh retak. Tokoh utama yang mendapat sorotan di media massa sekaligus menjadi top newsmaker terkait isu ini yakni Presiden Prabowo, Presiden ke-7 Joko Widodo, dan Tom Lembong” kata Nicko.
Namun di media sosial, lanjut Nicko, wajah isu berubah, hadir sebagai perdebatan terkait prosedur hukum dan dugaan politisasi, sekaligus mencatatkan dirinya sebagai isu paling populer nomor wahid yang didengungkan warganet.
Gejala serupa, kata Nicko, juga ditemukan pada fenomena Bendera One Piece yang direspon secara berbeda oleh media massa dan warganet. Sentimen terbelah antara dukungan aksi simbolik dan kritik atas pelarangan yang dianggap berlebihan. “Fenomena ini menunjukkan bahwa isu budaya pop dapat bertranformasi menjadi wacana poitik. Media sosial memberi napas bagi simbol sementara media massa menyalurkan legitimasi pembahasan melalui liputan pejabat,” tandas Nicko.
Entitas Bisnis Mendominasi Medsos
Berbeda dengan media massa, jagat digital memunculkan temuan berbeda. Entitas Shopee menempati posisi teratas dengan 191.336 percakapan dan 12.674.455 engagement. Isu pendorong tingginya perbincangan terkait Shopee bersumber dari isu Shopee dominasi e-commerce di Indonesia dan kampanye #ShopeeJKT48. Akun Twitter/X @Strategi_Bisnis membagikan ulasannya mengenai dominasi Shopee pada industri e-commerce RI yang mencapai 53,22%.
Selanjutnya, percakapan daring terkait program energi ramah lingkungan dan kasus hukum, menempatkan Pertamina sebagai entitas bisnis terpopuler kedua; dengan 170.960 percakapan dan 121.990.141 engagement. Beberapa isu yang menjadi pendorong atensi positif jagat maya yakni Pertamina Eco RunFest 2024, Program Internship Pertamina Group, dan Pertamina Gelar UMK Academy 2025. Sentimen negatif yang diperbicangkan di antaranya isu Korupsi Minyak Mentah dan tentang Kelangkaan BBM di Jember.
Telkomsel berada di urutan ketiga yang mencatat sebanyak 94.364 percakapan dan 51.995.313 engagement. Isu yang mendorong percakapan bersentimen positif warganet di antaranya Telkomsel merilis paket Simpati Fitur Rollover dengan kuota yang tak hangus dan Kolaborasi Simpati Tiktok untuk kreator dan UMKM.
Sentimen negatif yang mengamplifikasi perbincangan netizen muncul dari dua isu utama yakni dugaan penyalahgunaan NIK dan KK untuk Registrasi SIM Card dan DPR Soroti Telkomsel hanguskan sisa kuota.
Di posisi keempat, Jasa Marga mencatatkan 49.332 percakapan dan 5.101.382 engagement. Sebagai bagian dari BUMN yang berkecimpung dalam pengelolaan jalan tol, Jasa Marga disorot dalam beberapa isu positif di antaranya Informasi Keamanan Berkendara, Informasi Pelayanan Jasa Marga, dan Laporan Keuangan Semester I Jasa Marga. Sementara itu, sentimen negatif perbincangan warganet muncul dari isu Dugaan Korupsi Pejabat Jasa Marga dan keluhan terkait kualitas perawatan jalan tol serta pengaturan lalu lintas jalan tol yang dianggap kurang efektif.
Telkom Indonesia berada di posisi kelima mencatat sebanyak 46.384 percakapan dan 5.890.785 engagement. Sebagai bagian dari BUMN yang fokus pada bisnis penyediaan layanan telekomunikasi, SoV percakapan positif Telkom didorong oleh beberapa isu di antaranya Program KID Telkom 2025, Telkom Dukung Pencegahan Stunting dan Informasi Ragam Promo. Sementara itu, sentimen negatif perbincangan dominan terkait keluhan lemahnya sinyal, kenaikan harga wifi IndiHome dan keluhan kualitas layanan internet.
Posisi keenam hingga kedelapan ditempati oleh entitas di antaranya berturut-turut Gojek, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Central Asia (BCA).
Manajer Social Media Big Data Analytics (Socindex) Binokular, Danu Setio Wihananto mengatakan bahwa dari berbagai isu yang datang dan pergi di social media, topik Abolisi Tom Lembong dan Amnesti Hasto Kristiyanto merupakan isu yang cukup konsisten muncul dan menyita perhatian publik. Sementara isu Pacu jalur atau ‘aura farming’ cukup lama bertahan di laman media sosial karena trend tersebut tidak hanya viral di dalam negeri melainkan juga mendunia.
“Minim sorotan dibandingkan isu politik dan ekonomi di media massa, fenomena Pacu Jalur viral di media sosial dan berada di posisi kelima yang mencatat 105.868 percakapan dan 162.168.785 engagement. Warganet dari berbagai kalangan dan penjuru dunia turut menirukan aksi penari olahraga Pacu Jalur, Rayyan Arkan Dika, memunculkan istilah “Aura Farming”. Exo, salah satu grup boyband terkenal asal Korea Selatan pun turut serta mempopulerkan tren ini. Di sisi lain, kepopuleran Pacu Jalur hingga membuat Gubernur Riau memberikan bantuan biaya pendidikan bagi Rayyan, justru membuat atlet PON Riau kecewa karena tidak mendapatkan bonus dari Gubernur,” kata Danu.
Terkait isu PPATK Blokir Rekening Dormant, Danu menginformasikan bahwa isu ini cukup signifikan dibincangkan warganet di media sosial. “Jika dicermati secara naratif, terdapat kesenjangan wacana yang disebarkan. Media massa cenderung mendistribusikan narasi keamanan finansial. Sedangkan di media sosial justru yang dominan adalah narasi hak individu,” kata Danu.
Sementara itu, Danu mengatakan bahwa pada periode ini, entitas terpopuler diraih oleh Shopee karena berhasil menggalakkan program affiliate yang terlihat dari banyaknya link produk yang dijual di Shopee disebar di media sosial. Demikian juga perbincangan terkait Pertamina cukup tinggi karena dipicu oleh dua isu utama yakni kasus korupsi dan program CSR yang dijalankan perusahaan. “Kasus Korupsi Minyak Mentah di antaranya penetapan Riza Chalid yang selama ini disebut sebagai “Raja Minyak” sebagai tersangka cukup menyita atensi warganet. Selain itu, isu Kelangkaan BBM di Jember, dan Ledakan Pipa Gas EP Cihadu juga ikut dibincangkan warganet,” tandas Danu.